Sunday, July 22, 2012

Bandung Zine Fest

Minggu lalu tepatnya tanggal 14 Juli 2012, gw beserta abang, rezky dan oge datang ke Bandung buat mengunjungi Bandung Zine Fest, selain gw punya acara lain yaitu menjemput nenek trus diantar ke bandara buat diajak pergi ke kalimantan sama tante gw.
Kami berangkat naik mobil pada hari Jumat jam 9 malam. Perjalanan yang sucks karna ada perbaikan jalan tol dari bekasi-cikarang sampe km 47, waktu tempuh yang biasanya 3 jam jadi 6 jam, arggghhh...

Sampai Bandung jam 3 pagi dan kami menginap di rumah tante gw. Keesokan harinya kami langsung ke Bandung Zine Fest di Gedung Indonesia Menggugat. Acara yang digagas oleh deden, iman, dkk ini sangat menyenangkan, karena selain menggelar zine-zine yang jumlahnya sangat banyak, pemajangan kover zine, ada juga sesi sharing dan diskusi yang menghadirkan Ika dan Ucok sebagai narasumber dan paton sebagai moderator. Gw pun tidak melewatkan sesi sharing tersebut dengan mengajukan sebuah pertanyaan kepada mereka yang sempat mengganjal dalam pikiran gw sebagai zine maker, yaitu "Pernahkah kalian merasa menyesal dengan apa yang telah kalian tulis di zine-zine kalian dahulu". Jawaban yang sangat menarik dari mereka pun membuat gw lega, intinya sih semua orang mengalami proses, jadi ga perlu merasa menyesal, ternyata mereka pun pernah merasakan hal yang sama, kirain gw doang, hehe..

Acara yang cukup ramai tersebut juga sekaligus sebagai ajang pertemuan gw dengan beberapa teman lama di Bandung dan bahkan gw berkenalan dengan orang baru, what a wonderful day!!! Gw pun meletakkan zine gw (Rebelicious) disana, tapi gw lupa bawa fotokopiannya untuk trade atau dijual disana,huh..
Gw sangat kagum dengan zine-zine yang ada disana, dengan berbagai macam jenis rupa dan kontennya, bikin gw bersemangat untuk buat zine lagi :)



Malamnya kami ketemuan dengan hera, arip dan ari yumaari serta beberapa teman lain di daerah dago atas sambil makan malam, cuma kurang satu, reebnya kagak ada yeuhh,haha!!

Dead Alley

DEAD ALLEY Lahir pada pertengahan Juli 2008. Dengan line up 3 personil perempuan dan 2 laki-laki. Mereka tidak menggembar gemborkan female fronted pada headline band mereka, karena menurut mereka hal seperti itu adalah realita yang sangat lumrah. Di tahun 2012 terjadi pergantian line up yaitu Vivid digantikan Bayu dan bass dipegang oleh Uci, sehingga line up saat ini adalah 4 personil perempuan dan 1 laki-laki.

Mereka banyak terpengaruh oleh HOMICIDE. xFLOWER VIOLENCEx, THINKING STRAIGHT, YOUTH OF TODAY, FUCK ON THE BEACH, WHAT HAPPEN NEXT, CAPITALIST CASUALTIEST, DRI, dalam memberdayakan seragaman musik mereka. Lirik-lirik mereka menonjolkan kerasanya kehidupan, elegi hidup, scene, yang dikemas dalam waktu yang lumayan singkat.

Mereka bangga menjadi bagian dari sebuah perputaran kehidupan yang tersangkut sebuah nama DEAD ALLEY. Mereka sangat ingin berteman dengan siapapun. Mereka yang mau menerima yang berkurangan dan tidak sangat sempurna, mereka yang tidak akan mematahkan leher temannya hanya karena berbeda, bukan bigot, bukan mereka yang berfikiran sempit dan tertutup. Respest mereka untuk teman-temen, kawan, saudara.

Mereka telah meluncurkan album pertama dengan Self titled, dan beberapa album kompilasi.

Line Up terbaru :
roel : vokill
lin : vokill
uci : bassist
bayu :guitarist
riska : drummer

Sunday, July 8, 2012

Laguna Segara Anakan, Sempu, Malang

Libur panjang tanggal 6 April lalu, gw berencana pergi ke Pulau Sempu, Malang. Gw bersama dengan 2 orang teman perempuan gw naik Kereta Api Ekonomi Matarmaja dengan tiket calo Rp. 90.000/orang, cukup mahal memang dari normal Rp.51.000/orang, namun demi perjalanan ini kami pun membelinya. Perjalanan menggunakan kereta memakan waktu kurang lebih 18 jam, dan kami sampai disana pukul 8 pagi di hari Sabtu dan dijemput dengan sahabat kami di Malang. Karena kami pulang hari Senin, kami pun mau langung beli tiket kereta pulang, namun sudah habis, terpaksa kami membeli tiket calo lagi seharga Rp.225.000 untuk 3 orang. Lalu kami lanjut makan pagi, mandi, istirahat sebentar, lalu berangkat pukul 1 siang dengan menggunakan motor, tapi sebelumnya kami ke Do-Rent yaitu sebuah tempat penyewaan peralatan kemping di Jalan Kedawung. Kami menyewa sebuah tenda berkapasitas 4 orang dengan harga Rp.50.000 untuk 2 hari. Jam 3.30 sore kami berenam sampai di Sendang Biru lalu menitipkan motor dan karena kami berhenti di TPInya kami tidak perlu bayar tiket masuk Sempu. Kemudian salah seorang teman kami menyewa perahu untuk menyebrang ke Pulau Sempu dan kami diturunkan di Teluk Semut yang sebenarnya sangat dekat. Biaya sewa perahu Rp.100.000 dan bisa dibayar belakangan setelah dijemput kembali dan jangan lupa catat no Hp pemilik kapal untuk menjemput kembali.


Yang menjadi tujuan kami adalah Segara Anakan, sebuah laguna yang sangat indah-menurut cerita teman yang sudah pernah kesana dan gw juga searching di mbah gugel. Kami pun harus melewati hutan untuk sampai ke Segara Anakan dan kami mulai membuka sepatu alias nyeker. Salah satu teman kami yang sering kesana menjadi guide kami. Track hutan ini sedikit berlumpur, sehingga harus berhati-hati supaya tidak terpeleset, ditambah banyak ranting-ranting yang cukup membuat lecet. Jadi, gw saranin jangan ke pulau Sempu saat musim hujan, sebaiknya musim kemarau saja agar tidak kesulitan melewati track hutannya.


Karena kami kesorean, hari pun sudah menjelang malam, kami masih berada di hutan. Kami merasa panik dan stres, karena di sekeliling kami sangat gelap dan tidak ada sinyal HP, belum lagi kekhawatiran binatang seperti ular, dll. Bermodalkan sebuah senter dan HP kami berusaha mencari jalan, karena ada pohon yang tumbang sehingga membingungkan guide kami. Kami pun mengikuti jejak tapak sepatu yang ada di tanah, sambil melihat sampah botol2 minuman, dan akhirnya pukul 20.30 kami sampai juga di Segara Anakan. Sedikit terkejut karena sudah banyak sekali orang disana. Kami pun memasang tenda, dan karena gw sangat kecapekan berjalan kaki 4 jam di hutan, gw pun langsung tertidur pulas. Keesokan harinya, gw bangun dan melihat pemandangan Laguna Segara Anakan yang sangat indah, dikelilingi bukit dan pasirnya yang putih bersih. Segara Anakan ini sebenarnya berasal dari Air Laut Samudera Hindia. Air itu masuk melalui lubang bulat besar di tebing bagian tenggara. Sehingga saat ombak masuk, air akan terlihat begitu indah. Berikut penampakan Segara Anakan :


Pulau Sempu ini merupakan kawasan alam yang berada dibawah naungan Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Timur, sehingga tidak terdapat fasilitas pariwisata, seperti penginapan, warung makanan apalagi air tawar, jadi harus membawa bekal air tawar yang mencukupi kalau ingin ke pulau ini. Gw pun menaiki bukit untuk melihat Samudera Hindia dan harus berhati-hati karena jurang disekelilingnya. Fotonya ada di bawah ini :


Perjalanan pulang melewati hutan lebih singkat yaitu hanya 2 jam dan lumayan banyak orang yang juga melakukan perjalanan pulang. Hari Senin pukul 15.10 kami naik Matarmaja lagi untuk kembali ke Jakarta. Perjalanan yang cukup melelahkan tapi sangat menyenangkan. Sempu benar-benar menakjubkan, tak kalah dari Phi-Phi Island di Thailand yang gw kunjungi November tahun lalu, sehingga gw pun menyebut Segara Anakan Sempu sebagai The Beachnya Indonesia.

Biaya Perjalanan :
1. Tiket Kereta Senen-Malang PP = Rp. 170.000
2. Tenda 2 hari 50.000/3 org = Rp. 20.000
3. Sewa Perahu 100.000/3 org = Rp. 35.000
4. Jajan dan makan = Rp. 100.000
Total = Rp. 325.000

Girls Strike #3

Girls Strike adalah acara yang mengusung konsep perempuan, mulai dari panitia sampai pengisi acara yang juga perempuan, seperti band harus memiliki personel perempuan di dalamnya. Ini adalah kali ketiga gw dan teman2 semarang bikin Girls Strike, ga kerasa udah 5 tahun dari Girls Strike #1, hehe....

Selain gig, Girls Strike ke-3 ini mencoba menambahkan konsep baru seperti bazaar yaitu penjualan merchandise/stuff seperti barang2 handmade (kalung,gelang,boneka,dll), CD album, second stuff, totebag dsb yang dibuat oleh para perempuan dan juga pemajangan beberapa karya kolase dan artwork dari Riska, Nika dan Nisa yang semakin menyemarakkan acara Girls Strike #3 ini. Pukul 18.00 gw bersama rombongan Floco dari Jakarta mendatangi venue tempat berlangsungnya Girls Strike di Ufoo Café, sebuah kafe di daerah Sampangan, Semarang.

Acara yang dimulai jam 19.00 ini dibuka oleh duet maut “Times No Romance” yang memainkan musik Shoegaze. Dilanjutkan oleh Bangs!!, Embun sang vokalis terlihat sangat atraktif dalam membawakan lagu-lagu Rock n Roll tahun 90an. Kemudian band asal Semarang SlowxFast yang memainkan musik Trashcore dan satu lagu Domestik Doktrin ‘Sepakat Tidak Sepakat’ yang biasa mereka bawakan dalam setiap perform mereka. Lalu ada Final Step asal Salatiga, band ini cukup membuat gw terkesima karena sang vokalis yang bertubuh kurus kecil sangat lincah sambil membawakan lagu-lagu Hardcore. Dilanjutkan penampilan special dari Latree and Iwan, yaitu akustikan antara seorang ibu dan pemuda yang ternyata lagu-lagunya berasal dari puisi ciptaan sendiri plus berduet dengan sang anak yang gw perkiraan berusia 8 tahun menyanyikan lagu mereka berjudul “Ibu” yang sangat merdu. Lalu ada The Lastree, band indie pop Semarang dengan lagu-lagu yang catchy dan Twist yang kembali dinyanyikan oleh Eno setelah sempat 2 kali ganti vokalis. Kemudian ada DeadxAlley yang memiliki bassis dan gitaris baru yang semakin enerjik membawakan lagu-lagu mereka dan disambut sing along bersama penonton. Kemudian band asal Purwokerto “Sleep At Morning” yang bernuansa Power Pop juga turut meramaikan acara ini. Selanjutnya, band asal Jakarta-Floco yang membawakan musik Grindcore cadas semakin membuat panas venue karena penampilan sang vokalis yang bernama Ceria, benar-benar menakjubkan. Mereka yang beranggotakan 3 orang ini membawakan 4 lagu mereka. Dilanjutkan Fat In Diet yang semakin mantap dalam membawakan lagu-lagu baru mereka, terlihat banyak penonton yang menantikan performa Fat In Diet ini. Penampilan terakhir ditutup oleh The Adolescent yang kesemua personilnya perempuan ini membawakan lagu-lagu ala Bikini Kill dan sejenisnya.

Di tengah-tengah acara terlihat panitia membagikan sebuah leaflet mengenai perjalanan dan sejarah Girls Strike ke para pengunjung. Rencananya akan ada lagi lanjutan Girls Strike #3 part 2 yaitu berupa screening film dan pameran karya dari para perempuan yang akan dilakukan di bulan Juni. Gw pribadi cukup senang untuk gig ketiga ini, karena cukup sulit mempertemukan para panitia yang sebagian sudah bekerja (gw sendiri pun udah ga stay di semarang), ditambah perbedaan disana-sini, namun itu semua menjadi kendala yang tak berarti dengan besarnya antusias teman-teman yang datang ke gig ini udah cukup menunjukkan support kalian kepada kami. Terima kasih kepada kalian!! :)

Sedulur Rukun #1

Gig ini dibuat sekitar bulan Oktober 2008 oleh gw bersama teman-teman dari kolektif Guyub Kuyub (Flo, Mbak Dewi, Rezky, Riska, Nika, Cipluk, Vivid, Agung, Mimi) yang merangkul anak-anak dari SMA 5 Semarang (Otong, Boncel, Jamil, Hafid, Kamal, Tondi). Gig ini juga merupakan tur dari band asal Jerman "xCrosscheckx". Acara yang dilakukan di Gedung Semut Marabunta ini sangat ramai, kurang lebih 600 orang datang ke venue. Gig ini merupakan gig teramai yang pernah kami buat :)

Hails

Singgah


Followers

Popular Posts