Saturday, August 11, 2012

Pulau Pari, Kep.Seribu

Gw melakukan perjalanan ke Pulau Pari yang merupakan salah satu bagian dari Kepulauan Seribu pada 30 Juni lalu. Gw sama japra, rezky dan oge naik motor dan tiba di Muara Angke pada jam 06.30. Muara Angke adalah salah satu tempat penyebarangan menuju pulau-pulau di Kep Seribu, berbagai destinasi seperti ke Pulau Tidung, Panggang, Pari, Pramuka, dll. Sampai disana kami melihat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang kondisinya sangat menyedihkan, becek, berlumpur, bau sampah, tidak jauh berbeda saat kami masuk ke tempat berlabuhnya kapal-kapal. Awalnya kami sempat bingung mau ke Pulau mana, mengingat Pulau Tidung yang katanya sangat ramai saat weekend seperti ini. Akhirnya kami memilih Pulau Pari sebagai destinasi kami dan membayar asuransi 2 ribu/orang. Kami pun mencari orang yang membawa kapal ke Pulau Pari, dan begitu dapet, kami dicatatkan namanya dan setelah itu kami cari sarapan dan air putih. Melihat semakin banyaknya rombongan yang masuk kami segera naik ke kapal supaya ga kehabisan tempat, dan jam 07.20 kapal langsung berangkat. Kapal yang kami naiki cukup luas dan cukup banyak menampung penumpang, dan kami memilih tempat duduk di lantai atas. Perjalanan menuju Pulau Pari memakan waktu tempuh 3 jam dengan biaya 33 ribu/orang.

Ternyata kapal kami hanya singgah di Pulau Pari, kemudian dilanjutkan ke Pulau Tidung. Sesampainya kami di Pari bersama rombongan tur, dan kami ditawarin guide tur itu yang juga penduduk local Pari untuk tinggal di homestay. Guide itu bernama Muji dan dia mengantarkan kami ke sebuah rumah penduduk, dan kami nego harga untuk menginap selama 2 hari 1 malam. Berkat kemampuan sales abang japra, kami dapat harga 250 ribu rupiah, lumayanlah kalau dibagi 4 orang,hehee.. Rumah itu ada 2 kamar, ruang tamu, TV, kamar mandi, dan kipas angin. Setelah beberes sedikit kami mencari makan siang, dan pas kami makan ketemu lagi dengan Muji, dia menawari kami lagi untuk ikut snorkeling bersama rombongan tur, dan abang japra lagi yang speak2, dapat 50ribu, jadi kalau dibagi 4 orang hanya 12,500/orang ditambah sewa alat snorkeling dari 35 ribu/orang ditawar jadi 30ribu, mantap banget emang pacar gw satu itu, hahaaa.. Sebelum snorkeling kami jalan-jalan di sekitar pulau, sampailah kami ke semacam dermaga yang sudah rusak, tapi pemandangannya bagusss



Kami berangkat ke dermaga tempat rombongan tur berkumpul, dan kami naik kepal yang akan membawa kami ke spot buat snorkeling. Spotnya lumayan jauh ke tengah laut, rezky nunggu di kapal sementara gw, japra, dan oge memakai peralatan snorkeling dan langsung nyebur dan mulai snorkeling. Gw liat pemandangan bawah laut yang sangat menakjubkan sekali pemirsa. Banyak terumbu karang, ikan warna warni, air laut yang biru, amazinggg banget!!! Dan Muji bawa kamera buat foto underwater, kami foto2 deh di laut, senang!!



Setelah hampir satu jam, salah seorang rombongan ada yang minta pulang karena mabuk laut, padahal kata Muji kami mau dibawa ke spot snorkeling yang lain. Jadinya ya kami kembali ke Pari. Ternyata japra dan rezky juga mabuk laut, jadi sesampainya di pari mereka cari makan, sedangkan gw dan oge lanjut snorkeling di dekat dermaga. Cukup parno juga mengingat tidak ada orang lain yang snorkeling disitu, ada juga orang naik banana boat dan kapal penumpang yang jaraknya cukup jauh. Tapi untunglah saya tetap berani untuk menyelam, tapi sayang pemandangan bawah lautnya tidak sebagus yang di tengah laut. Tak lama rezky dan japra dateng ke dermaga, japra snorkeling lagi sama oge, karena gw capek jadi gw beristirahat di dermaga sambil foto-foto, hehee..


Malamnya kami jalan dan mencari makanan, jalan kaki sebentar kami menemukan warung yang berjualan soto, bakso, mie, dan es kelapa dan ternyata warung itu berbatasan dengan pantai keresek. Sambil menunggu makanan, kami bersantai di pinggir pantai beralaskan tikar, dengan hamparan bintang-bintang di langit malam itu yang cantik sekali ditambah suara deburan ombak, bener-benar menyenangkan, serasa pulau milik sendiri, jadi ga pengen pulang deh, hehe.. Setelah makan, kami pun kembali ke homestay dan tidur.
Keesokan harinya kami sarapan nasi rames dengan harga 8 ribu/orang, lumayan murah untuk ukuran pulau wisata seperti Pari. Setelah sarapan, kami jalan-jalan lagi nyari pantai Pasir Perawan (namanya rada janggal yak), katanya pantainya bagus dan pasirnya putih, makanya dinamakan demikian. Dan benar saja, hanya berjalan 10 menit, kami sampai di pantai itu dan ternyata kami harus bayar 2ribu/orang untuk masuk ke pantai ini, anehhh dahh.. Pantainya memang bagus sih, pasirnya putih dan lumayan lah buat berendem sejenak, hehe...


Setelah puas berendem, kami pun bersiap-siap untuk perjalanan pulang kembali ke Muara Angke. Ibu yang punya rumah memberi kami oleh-oleh jambu air satu plastik, baik banget deh ibunya. Sebelum pulang kami makan siang dan mengambil sofcopy foto snorkeling kami di laut sama Muji, harusnya sih bayar, tapi Muji bilang ga usah alias gratis, beruntung sekali kami 2 hari ini, haha...Tepat pukul 13.00 kami dipanggil Muji dan kami berjalan ke dermaga untuk naik kapal yang sama saat berangkat. Kami pun duduk di lantai dua, diujung kapal sambil makan cemilan dan jambu air, hehe...

Biaya Perjalanan :
1. Asuransi 2.000/orang
2. Kapal berangkat 33.000/orang
3. Kapal balik 35.000/orang
4. penginapan 250.000/4 orang = 62.500
5. Masuk pantai pasir perawan = 2.000/orang
6. Ikut snorkeling ke laut 50.000/4 = 12.500/orang
7. Peralatan snorkeling = 30.000/orang
8. Makan+jajan = 50.000
Total = 227.000/orang