Friday, March 9, 2012

Toycam and My World

Entah kenapa tiba2 gw dan teman kos gw-rezky ngomong ngalor ngidul tentang kamera lomo skitar 3 bulan lalu. Dan pas banget modem gw lagi bisa dipake waktu itu, akhirnya kami pun baca2 info tentang kamera lomo, sampai-sampai kami nge-add pin bb beberapa orang yang menjual kamera lomonya,hehe...dari merekalah kami pun banyak dapet ilmu baru tentang per-Toycam-an, ya kamera plastik pake roll film, kamera low-fi berbudget "murah" karena gw blm sanggup beli SLR pake duit sendiri, meski tetep aja ada kamera plastik yang mahal menurut gw, hehe... Pilihan gw jatuh pada Aquapix, sebuah kamera plastik yang bisa dipake di air, bergambar Sponge-Bob lucu dengan harga 80rb, sedangkan si rezky beli Disderi 4 lensa.


Gw langsung nyoba make sndiri rollnya mengikuti petunjuk manual, tapi kok ga bisa. Gw pun bawa ke tempat studio foto dan ternyata kata mereka ada Gear yang ilang jadi roll filmnya ga nyangkut ke kamera. alhasil gw minta ganti sama yg jual, untungnya si penjual dengan berbaik hati menukarkan dengan yang baru, dan tidak ada masalah dengan kamera baru itu. Gw pun mencoba foto2 pake roll pertama gw, pas dicetak, betapa kecewanya gw, yang jadi cuma 13 biji dari 36, sisanya kosong, haaahahaha....

Kemudian gw tertarik sama Holga, selain namanya yang unik, hasilnya pun sungguh unik pas liatin hasil foto orang2 dari web. Gw memutuskan mau beli Holga GCFN yang berlensa kaca dengan built in flash 4 warna. Gw nyoba cari2 d kaskus, belum ada yang jual seken. Pucuk dicinta ulam pun tiba, tak lama gw nemuin ada orang posting di kaskus jual Holga GCFN miliknya berwarna merah putih,pas banget gw suka merah, hehehe, langsung gw hubungi yang jual, COD-an dan akhirnya dapetlah si merah menawan itu...


Gw pun beli roll filmnya di Lomography di Grand Indonesia, karena Holga gw itu pake roll ukuran 120mm yang agak susah didapetin, gw beli yang Red Scale XR negatif 50-200. Gw jepret 12 biji, dan gw baru sempet cuci scannya kemaren di daerah pasar minggu, dan tetep shock juga hasilnya ancur smua, tapi foto bulbingnya agak lumayan,kayak gini bulbnya,tanpa edit dan tanpa tripod, hehe....


Oiya, waktu nikahan teman kantor gw di Solo, gw bersama tim gw mampir ke studio foto di Banyumas, gw soalnya bawa Aquapix, dan gw nemu film Expired setaon lalu di tempat itu, selain murah, film expired bisa bikin hasil foto lo amazing, begitu opini yg gw tahu,gw beli 2 film expired dan 1 film biasa. Setelah itu, gw poto2 deh skitaran Solo, Jogja dan kantor gw. Pas dicetak, betapa bahagianya gw, foto2 gw banyak yang jadi dan hasilnya benar2 menakjubkan,ini dia beberapa fotonya, tanpa edit looooohhh, hehehe :



Nah, kamu bisa liat hasil foto2 gw lainnya di http://flickr.com/photos/roelriot/
jangan lupa kasih komen yaa,hehehe...

Saturday, March 3, 2012

Curug Seribu, Bogor

Gw dan kekasih mengunjungi curug lain yang tak jauh dari kota Bogor pada tanggal 26 Januari 2012 lalu, setelah sebelumnya gw mendatangi Curug Nangka. Curug Seribu ini berada di ketinggian antara 750-1.050 meter dari permukaan laut (dpl) dan termasuk dalam Kawasan Wisata Gunung Salak Endah di kaki Gunung Salak di bawah naungan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Curug Seribu merupakan air terjun tertinggi di kawasan ini. Sebelum sampai ke Curug Seribu, kamu akan menemukan beberapa Curug lain yang juga berada di kawasan wisata ini, misalnya Curug Ngumpet, Curug Cigamea, dll. Tiket masuk yang relatif murah hanya 6 ribu per orang, dengan pemandangan jurang dan gunung disebelahnya. Sampailah kami di parkiran kendaraan Curug Seribu dan harus berjalan sekitar 1 km untuk menuju gerbang masuknya.


Setelah sampai di pintu masuk kami mengisi sebuah buku data pengunjung dan melewati sebuah jembatan sungai kecil. Kami berjalan memasuki hutan dan memakan waktu 45 menit, cukup melelahkan dengan medan yang naik turun. Saran saya gunakan sepatu yang tidak licin ataupun sandal gunung.


Akhirnya sampai juga kami ke Curug Seribu. Ternyata benar, air terjun ini sangat tinggi dan arus yang cukup deras. Sempat mendengar berita 4 orang tewas tenggelam karena terseret pusaran air di bawah air terjun, sehingga pengunjung dilarang mendekati air terjun. Gw dan kekasih pun hanya berada di sungai di dekat air terjun. Karena airnya dingin banget dan gw gak jadi berendem, hehe... berikut poto2nya :







Saat perjalanan pulang kami melewati hutan karet, dan tentu aja gw ga akan melewati kesempatan foto2 diantara pohon2 cantik itu, hahaha....