Wednesday, November 20, 2013

Perjalanan ke Karimun Jawa

Hari 1
Lebaran tahun ini gw balik ke tangerang, pas banget si abang juga dapet dinas ke jakarta. Hidup di beberapa kota bikin gw kangen sama temen2 gw yang ada di Bandung dan Semarang sekaligus traveling lah ya tentunya. Saat meet up dengan temen gw dari Bandung, tercetus ide pengen ke Karimun Jawa, ternyata eh ternyata dia pun berencana kesana bersama teman2 lain, jadilah gw ke Karimun Jawa (karjaw) dari Semarang, buat ketemu dulu sama temen2 disana dan berangkat dari Bandung, kami janjian bertemu di pelabuhan Kartini di Jepara. Jam 7 pagi gw sampai di terminal Terboyo Semarang buat naik bis menuju Jepara. Perjalanan yang memakan waktu hampir 2 jam itu bikin gw sedikit dag dig dug karena dia  yang udah nyampe dari subuh bilang kalo tiket kapal express menuju karjaw jam 10.30 udah abis, yang paling mungkin naik kapal muria yang jam 9 pagi. Tapi untungnya, jam 9 kurang 10 menit gw udah sampe di terminal dan langsung dianterin ojek ke pelabuhan kartini oleh yang namanya mas agus, orang yang juga bantuin Hera buat info ke karjaw. Pas banget gw bisa naik kapal muria, jam 9 pas kapal berangkat, huffff. Kapal Muria ini punya pemerintah, menampung lebih banyak orang, tiket hanya 30 ribu, namun perjalanan yang memakan waktu 6 jam berbanding jauh dengan kapal swasta lain yang hanya 2,5 jam tapi menampung lebih sedikit penumpang. Alhasil yaa kita foto2 ama tidur2an di bangkunya hahaaa.
Setelah 6 jam lamanya, kami sampai juga di Karimun Jawa..




Kami lalu jalan kaki buat cari penginapan, setelah tanya2 dengan beberapa orang kami dapet homestay yang lumayan murah, satu kamarnya 75ribu per hari dan dibagi 3 orang jadi cuma 25 ribu/orang. Kebetulan banget orang yang kita tanya juga nawarin ikut nebeng turnya esok hari dengan biaya 120 ribu per orang, kita pun langsung minta no hpnya buat memudahkan komunikasi.
Kamipun mendatangi penginapan yang dimaksud. Lokasinya persis di depan toko souvenir yang berjejer rapi. Ada 4 kamar yang bisa dipilih, satu kamarnya berukuran 3x3m, spring bed, di ruang tamunya ada dispenser dan kamar mandi luarnya ada 2. Lumayan bagus kok dengan harga segitu hehe.. Setelah beberes dan mandi kami jalan2 sekitar alun-alun yang cukup ramai penjual makanan dan suvenir, tapi kami makan di Warung Ester yang lebih banyak variasi makanannya, murah dan enakk jugaa, hehe...
Ga lupa malam harinya ngecas hp dan powerbank karena listrik di pulau ini hanya ada di malam hari sampai pukul 6 pagi.

Hari 2
Kami memutuskan untuk ikut tur mas obet (yang kemarin nawarin kami ikut turnya). Jam 9 pagi kami berkumpul di dermaga dekat alun-alun dan mas obet nurunin harga dari 120 jadi 90 ribu/orang, lumayan, hehe.. Kami pun langsung berangkat pakai kapal kapasitas 15 orangan.

Spot pertama yang kami datangi adalah tempat penangkaran hiu di Pulau Menjangan Besar. Jadi hiu-hiu yang sudah “jinak” dibiarkan berenang dengan dibatasi pagar kayu disekelilingnya. Bagi yang mau uji nyali, bisa nyemplung ke dalem ntar bakal diputer2in sama hiu2 itu yang artinya kita sudah menjadi wilayah kekuasaan mereka. Selama tidak ada luka/darah dan gerakan mendadak, hiu2 itu ga bakal nyerang. Gw penasaran buat nyobain dan setelah berada di bawah beberapa saat, hiu2nya ga ada yang nyamperin, sempet heran juga sih, apa karena gw lagi hamil ya, hahaha... Tapi mas-mas penjaganya langsung kasih pancingan makanan deket gw berdiri baru deh tuh hiu2 nyamperin dan masnya bilang “tangannya ke atas mbak” berulang-ulang. Gw pikir tangan gw disuruh ke atas buat foto tapi ternyata supaya hiunya ga salah kira kalo jari gw tu makanan doi, eh busettt hahaha...

Terus disana bisa juga foto dan pegang ikan buntal dan penyu tapi ditarif 3 ribu/orang. Puas di tempat penangkaran hiu, kami lanjut ke spot snorkeling di tengah laut, tempatnya lumayan dalem sih dan setelah snorkeling sekitar 45 menit, kapal jalan kembali menuju Pulau Cemara.
Sampai di Pulau Cemara, selagi mereka menyiapkan makan siang, kami berjalan mengelilingi pantai, foto-foto, karena pasirnya putihhh dan aernya biru beningg plus minum air kelapa muda yang suegerrrr. 




Gak lama, makan siang siap disantap, menunya ikan bakar plus sambal kecap, sadappppp..
Setelah makan siang yang enak, kami lanjut snorkeling lagi di spot yang berbeda. Di spot yang kedua ini, lumayan dangkal dan kami pun foto-foto underwater dari mas2nya,  ikan2 dan terumbu karangnya masih bagus dan warna warni, indahh bangett..



Abis snorkeling, kapal lanjut ke Ujung Gelam, disana banyak warung-warung makanan, berupa gorengan, mi instan dan kelapa. Kami pun istirahat sebentar disana sambil ngemil dan jalan-jalan disekitarnya.
Pukul 5 sore kami kembali ke penginapan.







Hari 3
Tanggal 15 Agustus hari ini ada acara Lomban Kupatan, yaitu upacara pemberian sesaji ke tengah laut yang tiap tahun biasa diadakan oleh warga Jepara dan Karimun Jawa. Kami berencana ngeliat acara kupatan tersebut  yang berlokasi di Ujung Gelam, mulai jam 9 pagi. Dari jam 6 pagi kami udah bangun buat nyari motor yang bisa disewa untuk ke Ujung Gelam, karena jaraknya yang lumayan jauh kalo jalan kaki. Setelah beberapa menit mencari kami dapet tempat persewaan motor, tapi ga langsung dibooking karena niatnya masih jam 8an untuk berangkat, harga sewa motornya 75 ribu sampai pukul 6 sore. Setelah dapat info tersebut kami kembali ke penginapan. Eh pas jam 8 kami kembali kesana, motornya sudah habis disewa semua, kami pun mencari2 tempat persewaan lain, dan ga dapet juga. Akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke Pantai Nirwana yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki.
Sekitar 20 menit jalan kaki, kami sampai di Pantai Nirwana, namun ternyata pantai ini masuk kawasan resort sehingga ada tiket masuknya Rp. 12,500. Ternyata memang ada resort yang pemandangannya ke arah pantai. Di Pantai Nirwana gw ga ikut berenang, cuma tidur2an aja. Ga lama, kami berjalan mendaki batu-batu besar yang ada di dekat resort. Pemandangan dari sana malah lebih bagus loh ternyata..




Siangnya kami makan siang di Cafe Amore yang cozy karena ada bisa liat pemandangan dermaga, menunya juga lumayan terjangkau ditambah dekorasinya yang unik. Malamnya gw dapat telepon dari abang yang nanya gw dimana dengan nada cemas. Ternyata ada kecelakaan kapal tenggelam saat selesai melihat acara kupatan di karjaw. Gw lumayan shock juga dengernya mengingat kami ga jadi liat acara itu. Abis itu gw langsung browsing cari info mengenai berita itu, ternyata memang benar ada kecelakaan tapi bukan di karjaw melainkan di Pulau Panjang, Jepara. Menurut berita ada lebih dari 10 orang yang meninggal, kabarnya karena kapal kelebihan muatan penumpang, kami turut berduka cita untuk para korban.

Hari 4
Hari keempat gw berencana balik ke Semarang karena ada hal yang mesti gw lakuin di Tangerang, tapi karena ga dapat tiket kapal express ya jadinya gw mesti nginep sehari lagi di Karjaw. Sempet tanya2 juga ke mas obet apa ada tur lagi, tapi sayangnya cuaca kurang bagus jadi ga ada tur di hari ini.  Trus kami bertiga sewa motor buat jalan2 di sekitar pulau yang lumayan besar ini. Akhirnya kami pergi ke Ujung Gelam lagi, sampe sana kami menikmati tiduran di pinggir pantai, desiran angin dan suara air yang nyenengin bangettt, sambil ngemil dan minum es kelapa muda (lagi) hehehe... Menjelang sore penjaja warung pulang ke rumahnya dengan naik kapal kecil, pas banget udah mau sunset, foto2 lah yaaa..




Hari 5
Kami siap-siap untuk balik ke Jepara. Menurut info, kapal express ada yang jam 10 pagi, kami pun mendatangi kantor penjualan tiketnya. Sampai disana, sudah banyak orang yang juga menunggu loket dibuka. Tapi anehnya yang dibuka bukan dari pintu depan melainkan pintu samping, gw masuk ke dalem terus ikut daftarin nama kami bertiga untuk naik kapal. Setelah dicatat, petugasnya bilang kapal datang jam 2. Sambil menunggu, kami makan siang di warung dekat dermaga. Mendekati jam 2 kami balik ke dermaga, ternyata kapal express sudah datang dan kami pun mencari petugas untuk meminta tiket, tapi ternyata kami ga bisa dapat tiket karena lebih mendahulukan orang-orang tur dan yang dari kemarin ga dapat tiket pulang. Lumayan kesel juga  tapi ga cuma kami aja, orang2 lain yang tidak kebagian tiket juga kesel apalagi mereka yang sudah pesan tiket dan membayarnya via online jauh2 hari sebelumnya. Akhirnya kita mutusin buat naik kapal muria yang sudah jelas bisa didapatkan dan lebih banyak menampung penumpang hanya saja berangkatnya jam 11 malam.
Kamipun kembali ke penginapan. Sore harinya kami ke Jokotuo, sebuah bukit yang katanya bagus untuk liat pemandangan. Setelah jalan mendaki sekitar 15 menit, kami sampai di atas bukit Jokotuo. Disana ada bangkai paus gede dan tasbih raksasa.




Malamnya sambil nunggu kapal datang, kami beli oleh2 yang kebetulan ada beberapa toko souvenir berjejer yang terletak di depan penginapan. Jam 8an kami ke dermaga dan loket kapal muria sudah ramai orang ngantri tiket. Setelah beberapa menit ngantri, kita dapat tiket ekonomi dan langsung naik ke kapal. Kali ini kapal penuh sesak, dengan banyak orang yang tidur di bangku,padahal bangku tersebut bisa dipakai orang lain yang butuh duduk. Untunglah kami dapat tempat duduk di pojok depan jadi sewaktu2 bisa tidur di bawah, mengingat perjalanan yang sampai besok pagi.
Jam 6 pagi kami sampai di Pelabuhan Kartini Jepara trus langsung naik becak menuju terminal bis Jepara. Sebelumnya kami ngaso sebentar di mushola yang mana penjaganya adalah mas agus yang waktu itu nganterin gw dari terminal ke pelabuhan Kartini pas mau ke Karjaw. Trus kami ngisi perut di dekat terminal. Jam 7an kami pamit dan langsung naik bis ekonomi menuju Semarang.

Rincian Biaya :
Bis ekonomi Semarang-Jepara PP = Rp. 20.000
Ojek terminal-pelabuhan kartini = Rp. 15.000
Kapal KM. Muria PP = 60.000
Penginapan 75.000/hari : 3 orang = 25.000 x 4 hari = Rp. 100.000
Tur Menjangan, Cemara dan Ujung Gelam = RP. 90.000
Tiket masuk Pantai NIrwana = Rp. 12.500
Sewa motor = Rp. 75.000/ 3 orang = Rp. 25.000
Tiket masuk Jokotuo = Rp. 5.000
Makan dan jajan (dibulatkan) = Rp. 50.000 x 5 hari = Rp. 250.000

Total pengeluaran = Rp. 577.500 untuk 5 hari