Friday, October 29, 2021

Pengalaman IELTS Computer-based kedua kali di masa pandemi

Haiii, apa kabarnya teman-teman? Sebelumnya aku mau berterima kasih karna masih lanjut membaca postingan blog ini. Kali ini, aku mau berbagi tentang pengalamanku tes IELTS computer-based yang kedua kali di tanggal 23 Oktober 2021 lewat IDP. Sebelumnya, aku mengikuti kursus bahasa Inggris khusus Writing Task 2 dan Speaking (partial) di Kobi Education. Tutornya sangat membantuku mempelajari jenis soal dan tips cara menjawabnya agar mendapat nilai yang bagus. Aku memang fokus sama 2 test itu karna kalau Reading dan Listening aku bisa berlatih sendiri dengan ikut latihan di beberapa website yang menyediakan latihan IELTS seperti www.ieltsonlinetests.com dan lainnya. Aku juga mulai rajin membaca berita di portal BBC ataupun youtube berbahasa inggris. Kurang lebih aku berlatih 1,5 bulan karena aku tidak ingin dapat nilai seperti yang pertama kali dan harus bayar mahal lagi juga huhu.. Targetku overall 6.5 karena nilai ini paling minimum untuk apply beasiswa Erasmus ataupun STUNED. 

Tibalah hari aku ujian IELTS di Kaplan BSD dengan jadwal Speaking di jam 8.30 pagi. Hari itu hanya 2 orang yang mengikuti tes ielts dan aku pun sudah tiba dari jam 8 pagi sesuai instruksi. Tak lama aku dipanggil untuk masuk ke ruangan speaking dan di dalam sudah ada examiner yang duduk dengan meja yang ada kaca di bagian tengahnya. Aku berusaha tetap tenang agar bisa fokus saat menjawab pertanyaan. Aku memberanikan diri bertanya apakah aku boleh membuka masker, Alhamdulillah examinernya membolehkan, hal ini membuatku jadi lebih percaya diri saat berbicara. Total waktu Speaking adalah 15 menit dimana part 1 aku ditanya mengenai pekerjaan dan juga leisure time. Part 2 tentang siapa musikus favoritku, kenapa dan dimana aku pertama kali mengetahui musiknya. Part 3 lumayan banyak pertanyaan yang berkembang mulai dari musik, alat transportasi, dsb. Dan selesai itu aku keluar ruangan dan menunggu lagi untuk sesi Listening, Reading, dan Writing..

Saat sesi Listening semua peserta mendapat headset masing-masing. Sayangnya headsetnya kurang oke dibandingkan dengan tesku waktu di IALF, namun masih cukup terdengar jelas. Di sesi ini aku sempat ketinggalan beberapa soal, karena aku salah melihat nomor soal, namun aku tetap berusaha berkonsentrasi dengan percakapan yang kudengar. Sesi Reading cukup menegangkan karena aku mulai tertekan, namun aku berusaha tetap tenang dan membaca soal pelan-pelan. Aku sempat ke kamar mandi di sela-sela menunggu sesi berikutnya. Terakhir adalah sesi writing, aku mulai mengerjakan 2 soal Task 1 dan Task 2. Aku berusaha memaksimalkan waktu untuk Task 2 karena soal kedua merupakan task yang memberikan nilai tertinggi di sesi Writing. Aku pun menyelesaikan kedua soal dengan baik dan masih ada sisa 10menit. Akhirnya aku selesai tes IELTS di hari itu, aku pulang dengan hati gak karuan karena harus menunggu beberapa hari untuk hasilnya ahaha..

Di hari Selasa, aku coba mengecek hasilnya via online. Di bagian depan sudah tertulis jadwal tes ieltsku dan aku benar-benar takut untuk ngekliknya. Aku mulai menarik nafas panjang dan mengklik untuk melihat hasilnya. ALHAMDULILLAH skorku memuaskan, aku dapat nilai Reading 6.5, Listening 6, Speaking 6 dan Writing 6.5 sehingga overall 6.5. Senang banget rasanya! akhirnya usahaku selama ini terbayar lunas, mataku sampe melelehkan air mata saking terharunya, kepercayaan diriku pun kembali meningkat. Aku masih bisa menggunakan nilaiku setidaknya untuk 2 tahun apply beasiswa, karena masa berlaku IELTS adalah 2 tahun.

Nah, teman-teman bagi yang juga sedang mengejar beasiswa, semoga tulisan ini membantu yah, tetap semangat belajar bahasa inggrisnya yess!