Sunday, January 14, 2018

Festival Noken 2017 Kota Sorong


Sebagai orang yang sudah tinggal di Sorong selama hampir 4 tahun, saya sangat mengagumi budaya dan keindahan kota Sorong. Pada tanggal 4 Desember lalu, masyarakat kota Sorong menyelenggarakan Festival Noken 2017 untuk merayakan hari Noken sedunia yang jatuh pada tanggal 4 Desember sebagaimana telah diresmikan oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dari tanah Papua pada 4 Desember 2012. Noken adalah tas tradisional buatan tangan yang dibuat oleh para perempuan Papua menggunakan serat kayu, bunga anggrek, tali rami ataupun anyaman daun pandan. Noken digunakan untuk membawa berbagai hasil alam, hasil panen, kayu bakar, barang-barang pribadi dan juga untuk menggendong anak. Uniknya, noken dipakai dengan disangkutkan di kepala atau jidat dan mengalungkannya ke arah belakang.








Noken menjadi simbol keselarasan dengan alam, kehidupan yang baik, perdamaian dan juga kesuburan bagi masyarakat papua. Noken memiliki beragam warna dan corak yang menggambarkan kekayaan alam dan ragam kegunaannya yang berbeda-beda pada tiap suku Papua. Festival ini diselenggarakan sebagai bentuk kampanye untuk terus melestarikan Noken karena generasi muda yang kini tidak banyak menguasai teknik pembuatan Noken. Padahal Noken sudah diakui oleh dunia karena keunikan dan nilai filosofisnya yang menyiratkan makna “rahim kedua perempuan yang memberi kehidupan”. Pembuatan noken memerlukan proses yang tidak sebentar dan tingkat kesulitan yang cukup rumit. 






Sayangnya, Noken saat ini dibuat dengan teknik yang berbeda dari tangan mama-mama papua. Sehingga masyarakat peduli Noken membuat acara untuk melestarikan Noken melalui festival yang berlangsung dari tanggal 3 - 5 Desember bertajuk “Love Noken, Save Mama”. Festival Noken 2017 kota Sorong menampilkan tari-tarian Papua, workshop Noken, bazaar kuliner, pameran Noken, pawai noken, pemilihan Pace-Mace Noken, “selfie Noken” dan “Noken goes to School” untuk menarik minat generasi muda di kota Sorong.



buah pinang

No comments: