Saturday, January 13, 2018

The Power of Book Bagi Anak-Anak

Gw suka banget baca buku. Rasanya seperti gw benar-benar berada di dalam cerita, seolah gw adalah tokohnya. Gw inget banget waktu masih sekolah di bangku SMP, gw sering ke Gramedia hanya untuk numpang baca buku. Pengalaman yang hanya sedikit gw inget mengenai masa kecil gw dan paling menyenangkan ya mengenai buku. Pernah suatu  ketika gw baca buku tentang seorang anak yang sedang duduk menulis sesuatu di sebuah pohon, dan gw pun pengen seperti dia. Trus gw pergi ke Lapangan Merdeka, Medan, dan mencoba menulis sesuatu di bawah pohon, seperti buku yang baru aja gw baca itu. Sayangnya, 5 menit kemudian gw terganggu karena ada mas-mas yang  manggil dan malah catcalling ke gw, hadehhh... saat itu juga gw balik ke rumah.

Seiring bertambahnya usia, gw mengenal dunia punk saat SMA dan saat itulah pertama kalinya gw tau ZINE (baca : zin) yaitu sebuah media independen yang dicetak dan diperbanyak dengan cara fotokopi, dengan berbagai macam ide dan tema juga ukuran dari yang paling mini sampe seukuran majalah. Dari sini gw tertarik untuk mulai menulis zine juga dan tahun 2008 gw merilis zine gw yang dikasih nama Rebelicious yang sudah terbit sebanyak 3 edisi (linknya ada disini). Dari zine, gw semakin banyak punya teman baru, teman2 dari luar kota khususnya dan serunya lagi, kami bisa barter zine kami masing-masing loh! Selain itu, pernah dibuat sebuah festival zine di Bandung yang mempertemukan para zine maker di seluruh Indonesia, gils abis! Dari zine juga, wawasan gw semakin bertambah terutama kesadaran akan dunia yang ga baik-baik saja ini dan yang paling menakjubkan adalah keberanian gw semakin bertambah! Dari yang tadinya gw takut bersuara dan berpendapat (akibat pola asuh masa kecil gw yang lebih banyak satu arah), kini gw punya at least keberanian dan sikap ^^
Nah, gw juga ngeluarin zine tentang parenting dan mainan anak DIY ditahun 2016 yang bernama Little Hand, bagi yang mau bisa loh kontak gw, harganya cuma 5rb saja!


Kembali mengani buku, setelah punya anak, gw ingin sekali memberikan pengalaman yang gw rasakan ke rega tentang rasa menyenangkan ketika membaca buku. Gw mulai rajin banget browsing buku-buku anak, mulai dari yang seken (mengingat harga buku impor yang ga murah) sampai buku-buku karya orang Indonesia berkualitas seperti Rabbithole dan Impian Publishing. Gw juga mencari buku-buku terbitan lama seperti buku karangan Tony Wolf yang punya ilustrasi kece abis. Waktu rega masih 6 bulan, gw uda memperkenalkan buku dengan cara membacakan cerita setiap sebelum tidur. Buku yang gw kenalkan pas Rega masih dibawah 2 tahun berupa boardbook supaya tidak mudah robek. Gak disangka, umur 9 bulanan, rega uda bisa meniru gerakan membolak-balik buku sambil mengoceh seolah sedang membacakan buku. Gw langsung kaget sekaligus terharu, karena rega sudah mulai menunjukkan ketertarikan membaca buku. Di umur hampir 2 tahun, gw mulai nunjukkin buku-buku pop-up terbitan Rabbithole, Impian Publishing, dan buku-buku impor seperti karangan Robert Sabuda yang warbiasak! Rega makin suka sekali membolak-balikkan halaman buku pop up sambil sesekali dia menceritakan kembali apa yang gw uda bacain. Yap, anak seumur Rega sudah bisa mengingat detail cerita loh! Sampai sekarang, kegiatan membaca buku sebelum tidur menjadi rutinitas bagi kami berdua. Bahkan kalo lagi diluar kota Rega masih suka nanya "bunda, bawa buku ga?". Pernah juga suatu ketika ada yang nyeletuk "Emang masih batita uda bisa baca?" padahal membacakan buku bersama anak gak perlu nunggu anak bisa baca loh, tujuannya adalah memupuk bonding antara orang tua dan anak. Dengan bonding yang kuat maka anak-anak akan mempunyai memori indah di masa kecilnya bersama orang tua, dan nantinya ia akan tumbuh menjadi anak yang penuh kasih dan empati. Jadi, yuk Ayah, Ibu, bacakan cerita buat anak mulai dari sekarang :)



No comments: