Monday, October 8, 2018

My Fantastic Japan Trip, Part 1

Sebenernya saya ga kepikiran untuk ke Jepang. Tapi liat harga promo AA yang mayan murah PP 3,3jt/org langsung deh pesen buat bertiga hahaha.. tapi setelah ngitung2 biaya transportasi di Jepang yang (ternyata) mahal, akhirnya mutusin Cuma sekitaran Tokyo aja. Apalagi kami kesana tanggal 22-28 Juni yang masuk musim summer, ditunda dulu deh keinginan untuk maen ski hehe..

Jepang memang warbiasak sih, punya buanyakkk sekali tempat menarik untuk dikunjungi, sampe bingung mau kemana aja. Trus saya mulai mempelajari peta Jepang, moda transportasi yang njilmet dan utak-atik itiin perjalanan supaya bisa dapet semua, scara ya kita jalan sendiri ga pake tur. Saya juga pakai aplikasi Japan-travel route yang sangat berguna untuk mengetahui kereta apa yang bisa kita naiki sesuai jam yang kita mau. Nah, di bawah ini cerita saya pertama kali ke Jepang

Hari 1
Karna kami berangkat di tengah malam, jadi kami sampe Narita-jepang sekitar jam 9 pagi. Begitu turun langsung menuju counter JR East buat beli :

  • Tokyo Wide Pass/TWP (karena mau ke Gunung Fuji), 
  • Tiket masuk ke Alpine Route namanya Tateyama Kurobe Option Ticket
  • kartu pasmo (kartu isi ulang buat naik subway dan beli jajan di minimarket).
Kami ga beli JR Pass-shinkansen karena tujuan kami ga terlalu jauh, tapi kalau kalian mau keluar Tokyo sih lebih hemat pake JR Pass. Ngantri lumayan lama, dan setelah dapet kami langsung menuju Stasiun Tokyo dengan naik Narita Express yang sudah tercover TWP. Sesampainya di Stasiun Tokyo, kami jalan kaki  karna liat di map deket tapi kenyataannya jauh coy! mana sempet salah masuk hotel yang ternyata ada 2 cabang hotel dengan nama yang sama, kami jalan kaki hampir 6 kilo dari stasiun tokyo hahaha.. Sampe hotel langsung mandi, istirahat sebentar karena lagi hujan juga. 

Uda jam 4, hujan belum berhenti, bingung antara stay di hotel apa jalan, secara sayang bgt waktu kebuang uda sampe Jepang iniiih.. akhirnya minjem payung hotel yang hits banget- payung transparan. Sampe takjub banget liat orang-orang jepang, tua-muda, laki-perempuan pada payungan,keren ya!

Payung hits



Trus kami naik subway menuju Takeshita street dan Harajuku. Tau dong Harajuku, tempatnya anak-anak muda dengan berbagai kostum unik-unik. Dari Takeshita Street kami jalan kaki terus hingga akhirnya melewati toko-toko pakaian, sepatu2 branded, cosplay, jajanan dan juga cafĂ©. 

Takeshita Street





Saya pun menyempatkan masuk ke toko mainan Kiddy Land yang banyak menjual pernak-pernik berbagai anime. Apalagi saya suka banget sama Ghibli, surga banget liatnyaa, pengen beli semuaaa duh, hahaha… Dari Kiddy land kami jalan lagi menuju Shibuya, sambil liatin orang-orang yang nyebrang beramai-ramai di Shibuya crossing yang hits itu. Makan di mcd, tapi ga ada nasinya, haha.. trus selesai makan, kami kembali ke hotel, kaki uda gempor jalan2 mulu, maklum di Indonesia malas jalan kaki haha..

Ghibli di Kiddy Land

Shibuya Crossing Street


Pengeluaran di hari 1 :
TWP : 10.000 yen/org, anak dibawah 5thn free
Pasmo : 2000yen (bisa diisi ulang)
Tiket alpine route : 9000yen/org, anak dibawah 5 thn free


Hari 2
Rencana bangun pagi karena mau ke Gunung Fuji, tapi tetep kesiangan haha. Dari Subway kami menuju Stasiun Shinjuku, trus buru-buru cari loker penitipan koper karena kami besok mau ke Alpine Route jadi malam ini nginep di bis malam. Loker besar muat buat semua tas kami jadi langsung masukin deh, bayarnya pake koin dan keluar struk dengan barcode. Jangan sampe hilang ya, karena nanti harus scan barcode untuk buka lokernya. Terus kami langsung menuju peron tempat kereta menuju Stasiun Kawaguchiko. Perjalanan memakan waktu hampir 2 jam, dengan pemandangan pedesaan Jepang yang masih asri, banyak hutan, kebun buah dan bunga, asik banget deh! Setibanya di stasiun Kawaguchiko, langsung beli jajan di minimarket sambil ambil ATM internasional. Trus, kami antri beli tiket bis untuk keliling kawasan ini. Ada 2 jalur Green line dan Red Line, saya pilih beli pass keduanya. Dapet peta jalur Green dan red line. Sebenernya sehari doang disini ga cukup huhu.. tapi yah stidaknya uda bisa liat taman bunga dan gunung fuji uda worth it banget.




Sesudah beli pass, gak lama bis Green line datang, dan kami turun di Yagizaki Park, buat liat lavender dan bunga-bunga lainnya, sempet beli es krim juga disini. 


Yagizaki Park


Lavender


Lavender di Yagizaki Park

Dari Yagizaki park, kami naik bis lagi, terus sempet macet sebentar, kami berhenti di Iyashi No Sato Nemba. Tempat ini disebut juga healing village karena lokasinya yang begitu tenang, damai, udara segar dan jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Desa ini pernah mengalami bencana banjir lumpur beberapa tahun silam, namun pemerintah Jepang melakukan perbaikan dan membuat desa ini menjadi kawasan wisata yang sangat menarik. 



Disini terdapat berbagai rumah tradisional Jepang yang dibuat menjadi beragam fungsi, seperti Museum, kerajinan dan seni, penyewaaan kostum seperti kimono, ninja dan samurai, dan lainnya. Rega sempat mencoba memakai kostum ninja disini, bagus banget, sampe orang2 pada komen “Kawai,kawai!”


Rumah tradisional di Iyashi No Sato
 
Museum

Pemandangan Gn Fuji tapi ketutup awan

Suasana di dalam rumah tradisional Jepang
jadi Ninja

Sebenarnya kita bisa melihat pemandangan Gunung Fuji dari desa ini, tapi saat itu tertutup awan jadi ga kelihatan. Selesai mengitari desa ini, kami kembali menuju tempat perhentian bis yang juga terdapat beberapa tempat makan. Kami mencoba makan mi ramennya, enak banget dan murah! 



Selesai makan, kami menuju tempat terakhir yaitu Kawaguchiko Natural Living Centre. Di dekatnya ada sebuah taman bunga yang cantik sekali bernama Oishi Park. 


Oishi Park

Dari sini, saya bisa melihat kemegahan Fuji-san yang mempesona, akhirnya saya bisa melihat gunung denga simetris sempurna. Meski sedikit tertutup awan, saya tetap bahagia! 


Gunung Fuji


yeay Gunung Fuji



Sayapun mencoba makan es krim lavendernya yang enak banget.

Es Krim Lavender



Waktu menunjukkan pukul 6, saya pun menaiki bis untuk menuju ke tempat pertama kami datang, untuk naik kereta kembali ke Tokyo. Keretanya juga unik bergambar Thomas. Dari kereta menuju Tokyo, Gunung Fujinya juga masih kelihatan, uhuy!



Pemandangan Gunung Fuji dari Kereta

Sesampainya di Tokyo, saya makan di Yoshinoya, iya yoshinoya yg ada di Indonesia juga hahaha… karna kami uda terlampau lelah buat jalan dan nyoba2 restoran. Nah setelah makan dan bayar, kami langsung menuju tempat perhentian bis yang menuju ke Nagano, karena jalur yang kami pilih untuk mampir ke Alpine Route adalah Nagano-Toyama. Lokasi bisnya tidak jauh dari stasiun Shinjuku. Saya memesan Bis Willer via online dan memilih yang jam 12 malam. Setelah bis datang, kami naik setelah nama kami dicatat oleh petugasnya. Bisnya nyaman, dengan selimut, bantal dan juga ada tutupnya seperti stroller bayi haha..


Pengeluaran di hari 3 (ga termasuk makan dan jajan)
Loker : 900 yen
Tiket masuk Iyashi No Sato : 350yen/org
Bus all lines di Kawaguchiki : 1500yen/org
Willer Bus dari Shinjuku ke Nagano : 3500yen/org
 
Hari 3
Jam 6 pagi kami sampai di Nagano, saya pun mencari tiket yang sudah saya beli untuk masuk Alpine Route, tapi kok ga ketemu2? Saya mulai panik, bongkar2 tas dan saya baru ingat ternyata tiket tsb tertinggal di Yoshinoya tadi malam bersama dengan uang yang saya taro dalam amplop. OMG, saya langsung lemas, tiket yang saya beli cukup mahal untuk berdua malah tertinggal huhu…
Saya mencari cara supaya bisa ke alpine route tanpa tiket, saya telepon ke Yoshinoya juga tapi mereka tidak bisa bicara bahasa Inggris :( 

Sudah tanya2 ke petugas JR east pun mereka tidak dapat membantu, saya disarankan bertanya ke tourist information. Konter tourist information baru buka jam 8 pagi, sayapun menunggu 1.5 jam sambil duduk di depan konternya.  Jam 8 tepat, datang seorang perempuan yang menanyakan keberadaan saya yang menunggu di depan konter. Saya pun menceritakan kesialan yang saya alami, perempuan ini mencoba menghubungi seseorang tapi kemudian ia menjelaskan kalau kami tidak dapat masuk Alpine Route tanpa tiket tsb. Refund juga tidak bisa kecuali kendala cuaca. Memang tiket itu berlaku 5 hari namun saya tidak punya banyak waktu untuk kembali kesini, apalagi nambah biaya yang tidak sedikit. Saya pun sudah pasrah saja  dan memutuskan kembali ke Tokyo naik Shinkansen yang harganya cukup mahal huhu.. Saya meminta bantuannya lagi untuk berbicara kepada petugas Yoshinoya mengenai tiket dan uang saya yang tertinggal disana, dan beruntung mereka masih menyimpannya. Untuk hal-hal seperti ini Jepang memang jempolan, mereka sangat baik untuk membantu dan tidak mengambil yang bukan haknya. 

Saya pun tiba di Tokyo dengan perasaan sedih, pengen jedotin kepala aja rasanya..namun jadi pelajaran juga untuk selalu memperhatikan barang bawaan, untunglah suami saya ga ikut marah2 hahaha.. anak saya berulang kali tanya? “kapan kita ke salju, bunda?” Alhamdulillah anaknya ngerti setelah dijelasin dan saya belikan es krim hahaha… kami pun langsung menuju hotel di kawasan Ueno. Hotelnya enak banget, meski sempit tapi kasurnya model tatami, karena saya memang ingin merasakan tidur seperti Nobita, hahaha… Sorenya kami ke Shibuya buat cuci mata sekalian cari oleh-oleh. Dapat coklat halal di laox lantai 6.

Biaya hari 4 :
Shinkansen : 7110yen/org

bersambung ke part 2 yahhh...

No comments: