Sebenernya saya ga kepikiran untuk ke Jepang. Tapi liat
harga promo AA yang mayan murah PP 3,3jt/org langsung deh pesen buat bertiga
hahaha.. tapi setelah ngitung2 biaya transportasi di Jepang yang (ternyata)
mahal, akhirnya mutusin Cuma sekitaran Tokyo aja. Apalagi kami kesana tanggal
22-28 Juni yang masuk musim summer, ditunda dulu deh keinginan untuk maen ski
hehe..
Jepang memang warbiasak sih, punya buanyakkk sekali tempat
menarik untuk dikunjungi, sampe bingung mau kemana aja. Trus saya mulai
mempelajari peta Jepang, moda transportasi yang njilmet dan utak-atik itiin
perjalanan supaya bisa dapet semua, scara ya kita jalan sendiri ga pake tur. Saya
juga pakai aplikasi Japan-travel route yang sangat berguna untuk mengetahui
kereta apa yang bisa kita naiki sesuai jam yang kita mau. Nah, di bawah ini
cerita saya pertama kali ke Jepang
Hari 1
Karna kami berangkat di tengah malam, jadi kami sampe
Narita-jepang sekitar jam 9 pagi. Begitu turun langsung menuju counter JR East
buat beli :
- Tokyo Wide Pass/TWP (karena mau ke Gunung Fuji),
- Tiket masuk ke Alpine Route namanya Tateyama Kurobe Option Ticket
- kartu pasmo (kartu isi ulang buat naik subway dan beli jajan di minimarket).
Kami ga beli JR
Pass-shinkansen karena tujuan kami ga terlalu jauh, tapi kalau kalian mau keluar
Tokyo sih lebih hemat pake JR Pass. Ngantri lumayan lama, dan setelah dapet kami
langsung menuju Stasiun Tokyo dengan naik Narita Express yang sudah tercover TWP. Sesampainya di Stasiun Tokyo, kami jalan kaki karna liat di map deket tapi kenyataannya jauh coy! mana sempet salah masuk hotel yang ternyata ada 2 cabang hotel dengan nama yang sama,
kami jalan kaki hampir 6 kilo dari stasiun tokyo hahaha.. Sampe hotel langsung
mandi, istirahat sebentar karena lagi hujan juga.
Uda jam 4, hujan belum
berhenti, bingung antara stay di hotel apa jalan, secara sayang bgt waktu
kebuang uda sampe Jepang iniiih.. akhirnya minjem payung hotel yang hits
banget- payung transparan. Sampe takjub banget liat orang-orang jepang,
tua-muda, laki-perempuan pada payungan,keren ya!
Payung hits |
Trus kami naik subway menuju Takeshita
street dan Harajuku. Tau dong Harajuku, tempatnya anak-anak muda dengan
berbagai kostum unik-unik. Dari Takeshita Street kami jalan kaki terus hingga
akhirnya melewati toko-toko pakaian, sepatu2 branded, cosplay, jajanan dan juga
café.
Takeshita Street |
Saya pun menyempatkan masuk ke toko mainan Kiddy Land yang banyak menjual
pernak-pernik berbagai anime. Apalagi saya suka banget sama Ghibli, surga
banget liatnyaa, pengen beli semuaaa duh, hahaha… Dari Kiddy land kami jalan
lagi menuju Shibuya, sambil liatin orang-orang yang nyebrang beramai-ramai di
Shibuya crossing yang hits itu. Makan di mcd, tapi ga ada nasinya, haha.. trus
selesai makan, kami kembali ke hotel, kaki uda gempor jalan2 mulu, maklum di
Indonesia malas jalan kaki haha..
Ghibli di Kiddy Land |
Shibuya Crossing Street |
Pengeluaran di hari 1 :
TWP : 10.000 yen/org, anak dibawah 5thn free
Pasmo : 2000yen (bisa diisi ulang)
Tiket alpine route : 9000yen/org, anak dibawah 5 thn free
Hari 2
Rencana bangun pagi karena mau ke Gunung Fuji, tapi tetep
kesiangan haha. Dari Subway kami menuju Stasiun Shinjuku, trus buru-buru cari
loker penitipan koper karena kami besok mau ke Alpine Route jadi malam ini
nginep di bis malam. Loker besar muat buat semua tas kami jadi langsung masukin
deh, bayarnya pake koin dan keluar struk dengan barcode. Jangan sampe hilang
ya, karena nanti harus scan barcode untuk buka lokernya. Terus kami langsung
menuju peron tempat kereta menuju Stasiun Kawaguchiko. Perjalanan memakan waktu
hampir 2 jam, dengan pemandangan pedesaan Jepang yang masih asri, banyak hutan,
kebun buah dan bunga, asik banget deh! Setibanya di stasiun Kawaguchiko,
langsung beli jajan di minimarket sambil ambil ATM internasional. Trus, kami
antri beli tiket bis untuk keliling kawasan ini. Ada 2 jalur Green line dan Red
Line, saya pilih beli pass keduanya. Dapet peta jalur Green dan red line.
Sebenernya sehari doang disini ga cukup huhu.. tapi yah stidaknya uda bisa liat
taman bunga dan gunung fuji uda worth it banget.
Sesudah beli pass, gak lama bis Green line datang, dan kami
turun di Yagizaki Park, buat liat lavender dan bunga-bunga lainnya, sempet beli
es krim juga disini.
Yagizaki Park |
Lavender |
Lavender di Yagizaki Park |
Dari Yagizaki park, kami naik bis lagi, terus sempet macet
sebentar, kami berhenti di Iyashi No Sato Nemba. Tempat ini disebut juga
healing village karena lokasinya yang begitu tenang, damai, udara segar dan jauh
dari hiruk pikuk perkotaan. Desa ini pernah mengalami bencana banjir lumpur
beberapa tahun silam, namun pemerintah Jepang melakukan perbaikan dan membuat
desa ini menjadi kawasan wisata yang sangat menarik.
Disini terdapat berbagai
rumah tradisional Jepang yang dibuat menjadi beragam fungsi, seperti Museum,
kerajinan dan seni, penyewaaan kostum seperti kimono, ninja dan samurai, dan
lainnya. Rega sempat mencoba memakai kostum ninja disini, bagus banget, sampe
orang2 pada komen “Kawai,kawai!”
Rumah tradisional di Iyashi No Sato |
Pemandangan Gn Fuji tapi ketutup awan |
Suasana di dalam rumah tradisional Jepang |
jadi Ninja |
Sebenarnya kita bisa
melihat pemandangan Gunung Fuji dari desa ini, tapi saat itu tertutup awan jadi
ga kelihatan. Selesai mengitari desa ini, kami kembali menuju tempat perhentian
bis yang juga terdapat beberapa tempat makan. Kami mencoba makan mi ramennya,
enak banget dan murah!
Selesai makan, kami menuju tempat terakhir yaitu
Kawaguchiko Natural Living Centre. Di dekatnya ada sebuah taman bunga yang
cantik sekali bernama Oishi Park.
Oishi Park |
Dari sini, saya bisa melihat kemegahan
Fuji-san yang mempesona, akhirnya saya bisa melihat gunung denga simetris
sempurna. Meski sedikit tertutup awan, saya tetap bahagia!
Gunung Fuji |
yeay Gunung Fuji |
Sayapun mencoba
makan es krim lavendernya yang enak banget.
Es Krim Lavender |
Waktu menunjukkan pukul 6, saya pun
menaiki bis untuk menuju ke tempat pertama kami datang, untuk naik kereta
kembali ke Tokyo. Keretanya juga unik bergambar Thomas. Dari kereta menuju Tokyo, Gunung Fujinya juga masih kelihatan, uhuy!
Pemandangan Gunung Fuji dari Kereta |
Sesampainya di Tokyo, saya makan di Yoshinoya, iya yoshinoya
yg ada di Indonesia juga hahaha… karna kami uda terlampau lelah buat jalan dan
nyoba2 restoran. Nah setelah makan dan bayar, kami langsung menuju tempat
perhentian bis yang menuju ke Nagano, karena jalur yang kami pilih untuk mampir
ke Alpine Route adalah Nagano-Toyama. Lokasi bisnya tidak jauh dari stasiun
Shinjuku. Saya memesan Bis Willer via online dan memilih yang jam 12 malam.
Setelah bis datang, kami naik setelah nama kami dicatat oleh petugasnya. Bisnya
nyaman, dengan selimut, bantal dan juga ada tutupnya seperti stroller bayi
haha..
Pengeluaran di hari 3 (ga termasuk makan dan jajan)
Loker : 900 yen
Tiket masuk Iyashi No Sato : 350yen/org
Bus all lines di Kawaguchiki : 1500yen/org
Willer Bus dari Shinjuku ke Nagano : 3500yen/org
Hari 3
Jam 6 pagi kami sampai di Nagano, saya pun mencari tiket
yang sudah saya beli untuk masuk Alpine Route, tapi kok ga ketemu2? Saya mulai
panik, bongkar2 tas dan saya baru ingat ternyata tiket tsb tertinggal di
Yoshinoya tadi malam bersama dengan uang yang saya taro dalam amplop. OMG, saya
langsung lemas, tiket yang saya beli cukup mahal untuk berdua malah tertinggal
huhu…
Saya mencari cara supaya bisa ke alpine route tanpa tiket, saya
telepon ke Yoshinoya juga tapi mereka tidak bisa bicara bahasa Inggris :(
Sudah tanya2 ke petugas JR east pun mereka tidak dapat membantu,
saya disarankan bertanya ke tourist information. Konter tourist information
baru buka jam 8 pagi, sayapun menunggu 1.5 jam sambil duduk di depan
konternya. Jam 8 tepat, datang seorang
perempuan yang menanyakan keberadaan saya yang menunggu di depan konter. Saya
pun menceritakan kesialan yang saya alami, perempuan ini mencoba menghubungi
seseorang tapi kemudian ia menjelaskan kalau kami tidak dapat masuk Alpine
Route tanpa tiket tsb. Refund juga tidak bisa kecuali kendala cuaca. Memang
tiket itu berlaku 5 hari namun saya tidak punya banyak waktu untuk kembali
kesini, apalagi nambah biaya yang tidak sedikit. Saya pun sudah pasrah
saja dan memutuskan kembali ke Tokyo
naik Shinkansen yang harganya cukup mahal huhu.. Saya meminta bantuannya lagi
untuk berbicara kepada petugas Yoshinoya mengenai tiket dan uang saya yang tertinggal
disana, dan beruntung mereka masih menyimpannya. Untuk hal-hal seperti ini
Jepang memang jempolan, mereka sangat baik untuk membantu dan tidak mengambil
yang bukan haknya.
Saya pun tiba di Tokyo dengan perasaan sedih, pengen jedotin
kepala aja rasanya..namun jadi pelajaran juga untuk selalu memperhatikan barang
bawaan, untunglah suami saya ga ikut marah2 hahaha.. anak saya berulang kali tanya?
“kapan kita ke salju, bunda?” Alhamdulillah anaknya ngerti setelah dijelasin
dan saya belikan es krim hahaha… kami pun langsung menuju hotel di kawasan
Ueno. Hotelnya enak banget, meski sempit tapi kasurnya model tatami, karena
saya memang ingin merasakan tidur seperti Nobita, hahaha… Sorenya kami ke
Shibuya buat cuci mata sekalian cari oleh-oleh. Dapat coklat halal di laox
lantai 6.
Biaya hari 4 :
Shinkansen : 7110yen/org
bersambung ke part 2 yahhh...
No comments:
Post a Comment